Home » studi banding desa wisata
Dinas Pariwisata Kalimantan Timur dan Pokdarwis Lakukan Studi Desa Wisata di Dewi Tinalah
Dinas Pariwisata Kota Batu Bersama Pelaku Wisata Melakukan Studi Digitalisasi Wisata di Desa Wisata Tinalah
Baca Juga: BPN Kabupaten Solok Sumatera Barat Melakukan Studi Desa Wisata di Dewi Tinalah
Manfaat Digitalisasi dalam Pengelolaan Desa Wisata
1. Literasi Digital Masyarakat
2. Pengelolaan Data Digital
3. Pusat Informasi Digital
4. Pembayaran Digital
5. Komunikasi Melalui Media Sosial
6. Keamanan Cyber
Desa Wisata Sebagai Content Creator
Baca Juga: Pelatihan Digitalisasi Desa Wisata Se-Yogyakarta di Dewi Tinalah
Manfaat Studi Tiru Bagi Pelaku Wisata Kota Batu
Punya rencana belajar pengembangan desa wisata? Dewi Tinalah memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk berkunjung dan belajar melalui paket studi Desa Wisata Tinalah. Dapatkan pengalaman seru dan praktik terbaik dari pengelolaan desa wisata Tinalah. Hubungi WA 085729546678.
BPN Kabupaten Solok Sumatera Barat Melakukan Studi Desa Wisata di Dewi Tinalah
Dewi Tinalah sendiri termasuk dalam Top 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori digital, menjadi contoh nyata desa yang sukses mengintegrasikan teknologi dalam pengembangan pariwisata.
Manfaat Kegiatan Studi Tiru
1. Pengembangan Potensi Desa
2. Digitalisasi Desa Wisata
3. Peran Serta Pemerintah Desa
4. Peningkatan Ekonomi Kreatif
5. Pengembangan Kawasan Wisata
Pentingnya Studi Tiru untuk Pengembangan Desa
Peran Aktif Pemerintah Desa
Desa Bangkal Seruyan Kalimantan Tengah Studi Pengembangan Desa dan Ekonomi Kreatif di Dewi Tinalah
Sebagai langkah konkret dalam pengembangan desa dan ekonomi kreatif, Ibu-ibu Penggerak Desa Bangkal Seruyan Kalimantan Tengah, melakukan studi di Desa Wisata Tinalah pada tanggal 30 November hingga 1 Desember 2023. Kegiatan ini menjadi inisiatif positif dalam melihat praktik terbaik yang diterapkan oleh Dewi Tinalah dan dapat diadopsi di Desa Bangkal.
Peserta studi ini terlibat langsung dalam eksplorasi desa wisata, memahami strategi pemasaran produk lokal, dan menyaksikan pengembangan ekonomi kreatif dari hasil alam setempat, seperti produk piring lidi dan topi daun kelapa. Melalui penginapan di homestay warga, para peserta juga merasakan langsung kehidupan desa, menggali kearifan lokal, dan memahami penerapan pemberdayaan masyarakat yang menjadi kunci keberlanjutan desa.
Manfaat dari studi ini sangat signifikan untuk Desa Bangkal, Seruyan Raya. Dengan memahami praktik terbaik dari Desa Wisata Tinalah, diharapkan dapat terjadi lompatan pembangunan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Peluang-peluang baru akan terbuka, termasuk peningkatan pendapatan masyarakat dan promosi kearifan lokal.
Namun, tantangan juga harus dihadapi. Transformasi seperti ini memerlukan komitmen, koordinasi, dan dukungan penuh dari masyarakat. Pemerintah dan pihak terkait perlu bekerja sama untuk menciptakan regulasi yang mendukung, serta meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas desa.
Dengan langkah-langkah nyata seperti studi ini, diharapkan Desa Bangkal Seruyan dapat menjadi pusat pengembangan desa yang inspiratif dan berkelanjutan, menjadi cermin kemajuan di era pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pelatihan Digitalisasi Desa Wisata Se-Yogyakarta di Dewi Tinalah
Dewi Tinalah – Adopsi teknologi saat ini masiv diterapkan di desa wisata. Adanya desa wisata ini menjadi salah satu ruang penting bagi masyarakat desa untuk berkreasi dan meningkatkan nilai tambah, baik untuk lingkungan, sosial dan ekonomi. Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta laksanakan Pelatihan Digitalisasi Desa Wisata Se-Yogyakarta di Dewi Tinalah dengan tema Digitalisasi, Branding, Pemasaran, dan Penjualan di desa wisata pada tanggal 16 Oktober 2021.
Pelatihan Digitalisasi Desa Wisata di Dewi Tinalah |
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang beralamat di Jl. Raya Janti No.4, Wonocatur, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan ini dengan tujuan untuk pengembangan komptensi SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk pengelola desa wisata, pelaku kuliner, homestay, kuliner dan fotografi.
Dalam sesi pembukaan ini, Bu Lita dari Dinpar DIY menyampaikan tentang pentingnya digitalisasi untuk desa wisata di Yogyakarta. Dewi Tinalah nantinya dapat memberikan tips dan trik untuk pengelolaan digitalisasi desa wisata karena telah meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia dan menjadi Desa Wisata Digital.
Galuh Alif Fahmi Rizki selaku pengelola Desa Wisata Tinalah dan pegiat digitalisasi desa wisata menyampaikan tentang paradigma pariwisata 4.0 tentang adopsi tekonologi tepat guna, mulai dari internet of things, big data, dan cloud computing untuk pengelolaan desa wisata. Hal terpenting dalam digitalisasi dalah mindset dan paradigma untuk berkembang, SDM juga harus trampil.
Kegiatan ini tidak hanya sekedar membahas secara teoritis tentang digitalisasi desa wisata. Peserta kegiatan juga melakukan praktik tentang pembuatan video sebagai bagian dari dokumentasi kegiatan yang ada di kegiatan desa wisata.
Bagi Anda yang ingin belajar tentang digitalisasi desa seperti digitalisasi desa wisata, penerapan digitalisasi di Bumdesa dan pemasaran produk desa dengan internet dapat menghubungi Desa Wisata Tinalah sebagai narasumber desa digital. Kontak person 085729546678.