Hay Sobat Desa Wisata, kali ini Dewi Tinalah akan membahas mengenai desa wisata yang ada di Banten, yaitu Desa Wisata Sawarna. Seperti apa info mengenai desa wisata ini? Bagi sobat Desa Wista yang baru ada di Banten, Desa Wisata Sawarna bisa menjadi pilihan paket wisata, yuk baca info lengkapnya.
|
Landscape Desa Wisata Sawarna - Sumber Foto Dinas Pariwisata Provinsi Banten |
Panggilan sebagai desa bintang pantas dipertemukan Desa Sawarna di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Keelokan alamnya yang memesona simpan beberapa object wisata sampai sanggup memikat hati pelancong lokal atau luar negeri untuk menyaksikan cantiknya desa ini.
Baca Juga: Dana Desa untuk Pengembangan Desa Wisata
Ditambah lagi, beberapa tujuan wisata dengan beraneka macam keelokan ada di desa ini. Sering pelancong yang tiba ke sini pulang dengan raut muka yang berbahagia karena memperoleh hal menarik di desa ini.
Desa Wisata Sawarna
Desa Wisata Sawarna ialah sebuah Desa wisata di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Desa Sawarna bersebelahan langsung dengan Samudera Hindia, disebelah selatan hingga Desa Sawarna sebagai teritori pesisir pantai. Pantai berpasir putih yang silih ganti dengan barisan karang-karang curam membuat pesisir Desa Sawarna penuh akan keelokan.
Terhampar dari Pantai Pulo Manuk disebelah barat sampai ke Pantai Karang Taraje disebelah timur, hidangan rentang alamnya tawarkan bermacam panorama yang menakjubkan. Bertemu langsung dengan Samudera Hindia, ombak di Sawarna banyak mengundang beberapa peselancar untuk berseluncur di puncak-pucuk ombak yang bergulung sama-sama berkejaran ke arah pantai.
Lokasi Desa Wisata Sawarna
Desa Wisata Sawarna ialah sebuah teritori wisata yang berada di desa Sawarna, desa tepi pantai yang berada di kecamatan Lebak, Banten. Memiliki jarak sekitaran 200 km dari Jakarta.
Desa Wisata Sawarna ialah sebuah Desa wisata di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Desa Sawarna bersebelahan langsung dengan Samudera Hindia, disebelah selatan hingga Desa Sawarna sebagai teritori pesisir pantai.
Sejarah Desa Sawarna
Sumber dari Wikipedia, di Desa Sawarna ada sebuah pusara dengan tinggi satu mtr. dan berupa persegi yang diselimuti lumut, bahkan juga tulisan di nisannya juga nyaris tidak bersisa, di sanalah Jean Louis van Gogh, ponakan dari Vincent Van Gogh bersemayam (Pusaranya baru diketemukan sekitaran tahun 2000-an). Sekitaran tahun 1907 Jean Louis buka sebuah perkebunan kelapa selebar 54 hektar, persisnya berada di tepi Pantai Ciantir dan Tanjung Monitor dengan beberapa mengaryakan pribumi yang dari luar Banten, tetapi tetap di Pulau Jawa, karena keadaan desa yang rimba belantara.
Bersamaan perubahan jaman dan perkembangan warga, terciptalah komune warga yang dinamakan Sawarna. Tetapi karena ketidaksamaan logat, aksen dan bahasa setiap hari menyebabkan ada yang mendefinisikan jika Sawarna datang dari Bahasa Sunda yaitu "Sorana" yang memiliki makna suaranya.
Tetapi ada versus lain dari asal mula nama Sawarna, jika Sawarna datang dari nama Swarna (Hidup tahun 1900-an), dia sebagai tetua dan orang pertama kali yang jadi kepala di desa Sawarna. Secara harfiah Swarna memiliki arti Sawarna (datang dari Bahasa Sunda) yang memiliki arti satu warna, argumen desa berpantai cantik itu diberi nama Sawarna untuk mengisyaratkan jika warga di lokasi itu ialah satu warna yaitu warga Sunda Banten.
Bersamaan dengan pertambahan warga, Jean Louis van Gogh selainnya usaha lebih memajukan upayanya, mempunyai harapan supaya tempat upayanya nantinya dikenali oleh angkatan seterusnya jadi lokasi yang termasyur sampai ke luar negeri. Tidak ada yang mengetahui adakah hubungannya harapan mulia saudagar asal Belanda itu dengan keadaan desa pada angkatan kedepan, tetapi warga sekitaran yakini jika desa Sawarna bisa menjadi desa yang populer dan disukai beberapa wisatawan karena keelokan alamnya.
Baca Juga: Desa Wisata Panglipuran Tradisi Adat Bali Wajib di Kunjungi
Dan pada realitanya, saat ini Desa Sawarna sudah jadi desa yang mempunyai suara yang berdengung di semua negeri. Bahkan juga semenjak ramai didatangi beberapa peselancar dari beragam negara, karisma Sawarna makin go-international.
Sekarang desa Sawarna bermetamorfosis dari sekedar perkebunan kelapa jadi desa wisata. Secara mudah diketemukan jumlahnya "homestay" atau rumah warga yang dikontrakkan pada pendatang yang berekreasi. Perkampungan masyarakat itu berada di antara perkebunan kelapa dan persawahan. Keadaan itu membuat pelancong ingin lama-lama di desa wisata itu. Warga Sawarna sebagai warga multietnis, seperti Suku Banten, Sunda, bahkan juga Jawa.
Hal itu karena mayoritas karyawan perkebunan kelapa di di desa Sawarna dahulunya dihadirkan dari Jawa tengah dan Jawa Timur yang beretnis Jawa. Mayoritas warga memiliki karier sebagai petani, pengrajin, pekerja tani, pekerja, dan pedagang. Namun semenjak Sawarna mulai dikenali pelancong, banyak warga yang memiliki karier sambilan sebagai pemandu wisata.
Info Desa Wisata Sawarna
Pusat wisata Desa Sawarna ada di Daerah Cikoneng yang dipisah oleh sungai dan disambungkan dengan jembatan menggantung. Di daerah ini pemondokan menyebar disebelah jalan yang sempit dan berliku seperti labirin. Wujud pemondokan di sini biasanya berbentuk rumah tinggal bersama kamar-kamar yang di sewakan sebagai tempat beristirahat.
Tetapi ada pula pemondokan berbentuk motel dengan sarana pendingin udara. Antiknya, makanan di sini disiapkan oleh pemilik pemondokan sebagai sarana tambahan. Menu yang pengunjung harapkan juga dapat diminta sesuai kemauan komplet dengan buah sebagai pembersih mulut.
Wisata Pantai dan Goa
Tujuan wisata di Desa Sawarna yang paling ramai didatangi pengunjung ialah Pantai Pasir Putih. Pantai ini memiliki jarak 2 km dari Daerah Cikoneng. Berpasir putih lembut dengan ombak laut selatan yang garang jadi pemandangan yang dijajakan pantai dengan garisnya yang panjang ini.
Mendekati senja, lokasi yang paling prima untuk melihat pemandangan matahari terbenam ialah Pantai Tanjung Monitor, yang terletak 3 km arah barat dari pemondokan. Keelokan di pantai ini bukan hanya kombinasi warna merah dan kuning ciri khas tenggelamnya matahari, tetapi tebing yang membubung tinggi seperti monitor perahu, jadi hiasan yang mengagumkan untuk disaksikan. Tebing ini mempunyai ketinggian 10 mtr. dengan sisi tengahnya yang terbelah nyaris terpenggal.
Kebalikannya, lokasi yang paling cocok untuk melihat matahari keluar dari ufuk timur ada di Pantai Karang Bereum yang berdekatan dengan Pantai Legon Pari.
Bila Pantai Karang Bereum memberi panorama karang yang berbeda terserang cahaya matahari pagi, berlainan dengan Pantai Legon Pari. Pantai ini beralas bentangan pasir putih bersih yang halus. Ombaknya relatif aman, karenanya pantai ini kerap jadi object alternative bila Pantai Pasir Putih terlampau penuh oleh pengunjung.
Masih di wilayah yang serupa di ujung samping kiri Pantai Legon Pari, object wisata Karang Taraje didatangi untuk menyaksikan serangan ombak dan karang yang bertingkat-tingkat seperti tangga. Terpaan ombak menubruk tebing karang dengan ketinggian capai 5 mtr. sebagai hidangan yang demikian menarik sampai susah untuk dilalaikan pelancong.
Pada tempat yang lain, ada Gua lalay yang ditempati segerombolan kelelawar jadi sasaran pengunjung yang ingin tahu beberapa ribu binatang yang menyukai bergelantung di pohon ini. Gua yang dasarnya tergenang air ini jadi object pembanding dengan wisata pantai di Desa Sawarna.
Kedalaman gua capai beberapa puluh kilo tetapi pengunjung cuman dapat masuk sampai capai 300 mtr. saja. Tidak boleh cemas untuk pengunjung yang tidak bawa peralatan untuk menyusur gua. Di loket masuk ada penyewaaan berbentuk senter dan helm yang mempermudah pengunjung saat ada dalam gua.
Masih di Desa Sawarna, Pantai Gua Langir memadankan wisata menyusur gua dengan wisata pantai yang agak miring. Gua di sini dihias dengan batu-batuan stalagtit yang seperti stupa di Candi Borobudur, karenanya gua ini kerap disebutkan dengan Gua Seribu Candi. Di depannya ada pantai yang menghampar dengan pantai pusir bersih yang terbatasi dengan tebing.
Berbeda kembali dengan object wisata Pulo Burung yang terletak paling jauh dari pemondokan. Wisata ini tawarkan beberapa kumpulan burung yang istirahat saat pindah dari utara ke arah selatan. Meskipun ini berbentuk pulau, sebetulnya pulau ini tersambung dengan dataran. Namun bila air pasang jalan ke arah pulau ini akan tergenang oleh air laut.
Tujuan wisata Desa Sawarna mulai dikenali semenjak tahun 90-an, yakni di saat peselancar dari luar negeri melalui lautan untuk cari ombak yang prima dari Dermaga Ratu sampai ke Selatan. Semenjak waktu itu, wisata di sini semakin ramai dan terus pertambahan kehadiran beberapa pelancong ke tempat ini. Keunggulan lain wisata di Desa Sawarna ialah sama-sama terpadu dan mempunyai keelokan yang berbeda satu sama yang lain. Kurang cukup rasanya cuman bermalam sehari untuk rasakan keelokan wisata Desa Sawarna sepenuhnya.
Wisata Tracking
Untuk yang menyenangi wisata tracking, berkunjung lokasi-lokasi wisata di Desa Sawarna dapat memberi kesan yang lain dan dekat sama alam. Tetapi, untuk yang tidak kuat dan ingin cepat sampai ada jasa ojek yang lalu-lalang di wilayah pemondokan. Jasa ojek di sini dapat di pesan dengan paket atau opsi sesuai wisata mana yang dapat didatangi.
Nama Sawarna sendiri diambil dari nama seorang anak yang pertama tinggal di Desa Sawarna dengan gelar Raden Sawarna. Tetapi versus lain ada yang mengatakan jika nama Sawarna sebetulnya ialah kata resapan yang diambil saat beberapa daerah melangsungkan acara dan memperlengkapi diri dengan beragam jenis kue berwarna-warni. Keberagaman warna kue berikut yang selanjutnya jadi satu warna dengan panggilan nama Sawarna.
Nah itu tadi Sobat Desa Wisata, info lengkap mengenai Desa Wisata Sawarna yang ada di kawasan wisata Banten. Sobat desa wisata dapat memilih lokasi desa wisata Sawarna untuk dijadikan sebagai tempat liburan yang seru. So langsung saja ke Desa Wisata Sawarna.